Pages

Showing posts with label Travel. Show all posts
Showing posts with label Travel. Show all posts

Asik! Ada 5 Destinasi Wisata dengan Tarif Termurah di Dunia!

Buat kalian yang punya jiwa petualang dan lebih suka pergi dengan cara backpackers, mungkin tempat-tempat ini bisa jadi bahan pertimbangan kalian untuk destinasi berikutnya.
Tidak perlu khawatir mengenai biaya, karena di tempat ini kalian bisa berlibur dengan tarif yang pas di hati dan pas kantong, Dikutip dari laman Huffington Post, berikut 5 negara dengan tarif termurah yang bisa dikunjungi para backpackers.

Kamboja
Kamboja adalah salah satu negara yang paling sering dikunjungi backpackers. Biaya penginapan semalam bisa kamu bayar hanya dengan harga US$4 saja! Walaupun penerbangan disana memang agak jarang, tetapi, untuk makanan dan tempat menginap yang ada sangatlah murah. Apalagi di Kamboja banyak juga tersedia objek-objek wisata yang gratis.

Nepal
Dilansir dari Lonely Planet, di Nepal kalian bisa menghabiskan waktu seharian hanya dengan biaya US$5 hingga US$7! Kalaupn kalian memiliki anggaran jalan-jalan yang lebih, kalian bisa menikmati hidangan lokal yang khas. Kalian juga butuh biaya tambahan untuk membuat visa bila ingin berlibur kesini.

Kolombia
Di negara ini kalian bisa mengeksplorasi pemandangan alamnya yang begitu indah. Disini dibutuhkan anggaran akomodasi yang sangat terjangkau, mulai dari US$10. Jika kalian berlibur ke Kolombia, kota Bogota dan Cartagena adalah pilihan yang tepat untuk dikunjungi, kedua kota ini sangat popular dikalangan wisatawan.

Praha
Benua Eropa memang bukan benua yang murah untuk para backpackers berlibur. Akan tetapi jika kalian ingin mengunjunginya, ada satu kota yang cukup pas untuk kantong backpackers, yaitu Praha! Untuk menyewa hostel, kalian bisa mengeluarkan uang antara US$10 hingga US$15 per malam. Tidak hanya itu saja, di Praha juga tersedia banyak pilihan minuman murah dan kegiatan-kegiatan yang tidak perlu mengeluarkan uang.

Thailand
Dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia, negara Thaliand mungkin belum menjadi destinasi favorit untuk dikunjungi. Tetapi sebenarnya, Thaliand memiliki banyak wisata menarik dan unik. Pernah dengar Pantai Phuket? Yap, keindahannya pantainya sangat luar biasa. Untuk dapat menginap di sana, kalian cukup mengeluarkan dana  sekadar US$10!. Mengenai makanan, kalian tidak perlu khawatir, karena Thaliand menawarkan beragam hidangan khas negaranya. Umumnya dalam sehari kalian membutuhkan uang sekita US$40.

http://id.berita.yahoo.com/asik-ada-5-destinasi-wisata-dengan-tarif-termurah-170000524.html

Liburan ke Jeju Island, Bebas Visa Lho!

Pecinta Kpop dan drama Korea pasti sudah tak asing dengan Pulau Jeju, salah satu pulau besar di Korea Selatan. Asyiknya, tak perlu repot jika ingin liburan ke sana, karena pulau ini bebas visa. Asyik!

Pulau Jeju memang terkenal indah. Mulai dari lautnya, pemandangan alamnya, hingga budayanya. Wajar jika pemerintah Negeri Gingseng itu menjadikan Jeju sebagai andalan pariwisatanya.

Tak perlu susah-susah untuk bisa menyambanginya. Tidak seperti pergi ke Seoul, Anda tidak membutuhkan visa untuk bisa menikmati keindahan alam Jeju.

Jeju memang merupakan daerah khusus Korsel yang bisa didatangi tanpa menggunakan visa. Anda hanya perlu tiket penerbangan dan paspor untuk bisa ke Jeju.

"Itu menjadi salah satu daya tarik utama Jeju, bebas visa. Jadi wisatawan bisa datang kapan saja tanpa perlu repot mengurus visa," ujar Asistant Manager Southeast Asia Promotion Jeju Tourism Organization, James Shin kepada detikTravel, Rabu (11/9/2013).

Wisatawan dari Indonesia misalnya, karena tidak ada penerbangan langsung ke Jeju, bisa terbang dulu ke Hong Kong yang juga tidak membutuhkan visa. Dari Hong Kong, ada pesawat tujuan Jeju.

Tapi tentu saja, Anda tidak bisa menyeberang ke Seoul jika tak punya visa. Tapi jangan khawatir, sebenarnya Anda tetap bisa mendapatkan banyak hal di Jeju, bukan cuma pemandangan alam.

Di Kota Jeju (Jeju city) memang tidak ada gedung-gedung bertingkat seperti di Seoul. Tapi Anda masih bisa asyik dan menikmati kehidupan orang Korea di sini.

Anda bisa menemukan wisata kehidupan malam seperti bar di Jeju city. Ada juga pertokoan kosmetik Korea seperti Etude House, Skin Food, dan The Face Shop.

Selain itu ada banyak hal yang hanya bisa Anda temukan di Jeju. Mau tahu apa saja itu? Yuk liburan ke Jeju!
 
http://travel.detik.com/read/2013/09/12/114801/2356712/1382/liburan-ke-jeju-island-bebas-visa-lho

Spitbank Fort | Luxury Accomadations



Originally constructed to defend the British from Napoleon III's navy in the 18th century, Spitbank Fort was abandoned but is now renovated as a luxury getaway hotel with eight suites. Located a mile out to sea in the Solent, the Fort is an exclusive private island.

Cape Town Hotel Staff Sing While They Work


Vagabonish

Best Western Cape Suites Hotel is famous for its singing housekeepers. When the property’s general manager started two years ago, she found that she loved to hear the housekeepers singing while they went about their work, and encouraged them.

Nowadays it has become a tradition and, whenever it’s not raining, guests at the Cape Town hotel can hear the staff sing songs in Xhosa as they make their way to the reception area at the beginning of their shift and again when it’s time to return to their department. The singing has brought a joyful atmosphere to the property and guests are often inspired by this slice of local culture to join in and sing along.

Jacob Schwarz | Myanmar



Jacob Schwarz’s video of Myanmar (aka Burma) was filmed and edited in ultra high definition video, 4K (4096x2304) resolution, four times greater than regular 1080p HD.

To view in ultra high definition, choose “original” from the settings link (the gear icon in the lower right of the video).

Mahali Mzuri



Forbes
Ann Abel

My first impression of Mahali Mzuri, Richard Branson’s new place on the edge of the Maasai Mara National Reservewas, that I’d somehow bumped across the savannah and into a Spielberg set. The terra-cotta-color rooms are ringed by arcing steel girders, and their pointed charcoal-gray roofs poke up like little spacecraft. The sci-fi look ends with the exteriors, though, and inside, they’re a glammed-up take on safari style, as seen through the gimlet eye of a sophisticated and slightly cheeky British designer. The rubber ducky by the claw-foot bathtub, for instance, appears to be wearing Maasai cloth and beaded necklaces. And the “do not disturb” sign is a Maasai spear topped with wildebeest hair.


The rooms are fantastically stylish—with rich wood floors and vividly patterned African fabrics above and behind the bed—and practical, with mini refrigerators, reusable glass bottles of filtered water, adequate light, outlets galore, and better plumbing and Wi-Fi than I have at home in New York. Virtually everything is made in Kenya, down to the very comfy mattresses. (And bless them for simply placing pillows of different thicknesses on each bed, instead of presenting a silly pillow menu.)


Wood-frame doors lead into each room and onto its big shaded deck, and that bathtub is smack by two large screened “windows” that offer terrific views over the Motorogi Conservancy (but privacy too). The sleeping area also has more and better “windows” than many conventional tents, and it’s a joy to sleep with the shade flaps open, feeling the night breezes and waking up with the sun.


Breedveld, who is originally from Australia, has a deep background in conservation in East Africa, and that—along with the philanthropic impulses and deep pockets of Richard Branson, who was made an honorary Maasai Elder for his efforts—helps explain why Mahali Mzuri has been a powerful force in creating and supporting the conservancy (a model for other Maasai communities to protect their land and profit from tourism, which Breedveld says may eventually double the size of the Mara). They’re developing a program for guests to visit a nearby village without it becoming a hokey, borderline exploitative “tourist boma” like some others in the region. In the meantime, the gift shop sells beautiful jewelry and home items made by local women’s collectives.


Not only did all this foster excellent community relations, but it also allowed them to hire the best Maasai driver-guides. Game drives are often off-road, and the drivers navigate the rough terrain quite nimbly, while answering questions and telling stories about growing up here. The Land Cruisers are top of the line, uncommonly smooth, quiet, and open (no front windshields) for better views and photo ops. Between drives, there are bush walks into the river valley below, and a good-size swimming pool and a sweet one-room spa for massages and facials using products from the cult South African line Africology.


The pool and spa are nice, but when it comes down to it, “safari” might as well be Swahili for “eating and drinking.” Those pursuits are sublime here. My group was welcomed with 2004 Veuve Cliquot, which flowed freely throughout my preview visit, even turning up once in a granita. On-site gardens supply much of the produce, and the kitchen is run by Tarn’s talented brother Liam, who was previously Branson’s chef at Necker Island in the BVI.


The dining “tent” here is pure glamour, with contemporary lights hanging above, and votive candles flickering on, a long stretch of glass that rests atop a magnificent length of untreated cedar trunk. It’s a fitting setting for big-city-caliber mushroom risotto, homemade tagliatelle with chorizo sauce, chocolate fondant, and New York cheesecake.


But even a bush dinner—which they knew better than to call a “picnic”—was an elaborate affair, with plated French onion soup, a feast of fresh salads and all sorts of grilled meats, and fig sticky pudding for dessert. Dozens of lanterns dotted the ground and dangled from the trees. A group of Maasai sang, danced, and jumped around the fire. It was, like Mahali Mzuri in general, a night of pure joy conjured seemingly out of nothing.

Bangkok Tree House


Bangkok Tree House

For a unique experience in Bangkok, sleep in a floating bed on the Chao Phraya River for the night. The tides rock you to sleep and the morning sun rise is your alarm clock. Includes 24/7 ice cream, bicycle rental, WIFI an cell-phone rental with local Thai number—all free during your stay.

If you are spooked by wet dreams or the thought of rolling out of bed in the middle of the night but still desire to sleep outdoors, consider staying at the Bangkok Tree House’s onshore accommodations like their “View with a Room” 23 feet up in the air shown below.

The boutique inn is nestled amid a wilderness of mangroves and palm trees on Bang Krachao, a small island known as Bangkok’s ‘green lung’ and is accessible only by boat, foot or bicycle. A rare treat in a city of 10.5 million.




Cairns, Pintu Masuk ke Great Barrier Reef

Oleh Sigit Adinugroho

Mungkin tidak banyak turis Indonesia yang tahu soal Cairns, dibanding misalnya Brisbane atau Gold Coast yang terkesan lebih “glamor”. Cairns adalah kota kecil di pesisir timur laut Australia, yang lazim disebut sebagai wilayah “Far North Queensland” atau negara bagian Queensland Timur Jauh. Kota ini awalnya didirikan sebagai penyangga bagi pertambangan di daerah Sungai Hodgskin.


Posisinya lebih dekat ke pulau Papua, dan ia terletak strategis di dekat Great Barrier Reef, ekosistem karang terbesar di dunia yang populer untuk kegiatan menyelam dan snorkeling, atau untuk berwisata pulau dan pantai. Daerah ini juga dilindungi, dan kegiatan pariwisata diregulasi dan dilokalisasi.


Dapat diakses dari beberapa pintu masuk utama Australia, kota ini berjarak tiga jam dari Sydney dan dua atau tiga jam dari Darwin. Dulu Garuda Indonesia pernah terbang ke sini, tetapi sayang sekarang tidak lagi.


Saat ini, Cairns banyak dikunjungi turis Asia terutama dari Jepang. Hal ini dapat dilihat dari papan dan marka toko yang ditulis dengan huruf katakana. Ada penerbangan langsung dari Tokyo ke Cairns.


Iklim Cairns cenderung mendekati tropis mengingat posisinya yang sudah mendekati garis khatulistiwa, rentang suhunya adalah sekitar 24°C sampai 32°C pada musim panas dan 17°C - 26°C pada musim dingin. Suasana ini tentunya menjadi favorit bagi wisatawan domestik yang kebanyakan bermukim di bagian subtropis di selatan Australia, yang tidak ingin ke luar negeri untuk berwisata pantai.

Menurut saya, lokasinya ideal bagi mereka yang ingin suasana lebih tenang dari daerah padat pengunjung seperti Bali. Penduduknya tak lebih dari 130 ribu jiwa.

Apalagi kegiatan utama jika bukan mengunjungi Great Barrier Reef? Menumpangi kapal feri ke pulau terdekat seperti Pulau Green, Anda dapat menikmati berbagai opsi kegiatan wisata bahari seperti snorkeling, diving, bermain di pantai, atau menaiki kapal selam wisata untuk melihat bagian dasar perairan di sekitarnya.


Selesai berwisata bahari, kembali ke pusat kota Cairns dan nikmati wisata kuliner di tempat-tempat makan pinggir jalan di sekitar The Esplanade. Dari makanan murah sampai mahal, ada di sini. Anda juga bisa menikmati makanan bakar di pinggir pantai.

Masih di sekitar The Esplanade, ada kolam renang buatan yang menghadap ke pantai dan bisa dinikmati oleh umum secara gratis. Menarik untuk dicoba bersama keluarga.

Jika Anda ingin berpetualang sedikit, sewalah mobil untuk pergi ke Daintree Forest, taman hutan hujan tropis (barangkali hanya di daerah ini di Australia), berjalan kaki/trekking, melihat fauna asli Australia seperti koala, burung frogmouths, burung kookaburra, wallaby, buaya, kura-kura, burung kasuari, kangguru pohon dan ular piton. Bagi yang senang wisata olahraga, bisa mencoba arung jeram dan terjun payung. Harganya bisa ratusan dolar.

Ada beberapa pilihan akomodasi. Akomodasi tarif murah, untuk para backpacker (Cairns memang salah satu tujuan backpacker dari seluruh dunia). Harganya relatif murah, mulai dari A$ 15 untuk tempat tidur bermodel asrama. Lalu ada akomodasi tarif menengah, hotel bintang tiga. Rentang harga dari A$ 60 – 200. Terakhir, jika mampu, Anda dapat memilih akomodasi mewah, hotel bintang lima. Rentang harga mulai dari A$ 200.

Sigit Adinugroho mengisi blog perjalanan di www.ranselkecil.com.

Keliling Tiongkok Dalam Satu Hari

Oleh Syanne Susita

Salah satu dari banyak pilihan taman tematis yang terdapat di Shenzen adalah Splendid China. Taman ini terbagi menjadi dua bagian, Folk Culture Village dan Miniature China. Awalnya, dua taman ini terpisah. Namun, sejak tahun 2003, mereka dijadikan satu.


Harga masuk taman ini 130 yuan (Rp 200 ribu). Sama dengan taman lainnya di Shenzen, perlu waktu satu hari penuh jika ingin mengelilingi taman ini.

Dari dua taman ini, kalau menurut saya, yang menarik adalah Folk Culture Village. Menyusuri “perkampungan” ini, kita seperti diajak untuk mengintip kehidupan sehari-hari berbagai suku di Tiongkok.


Setiap kampung selalu menampilkan aktivitas yang berbeda-beda. Arsitektur rumah ataupun bangunan di dalam masing-masing desa pun unik-unik. Sebagai negara empat musim dan letak geografis yang beragam, arsitektur bangunan pun mengikuti musim dan lokasi.

Di kampung suku Sui, misalnya. Arsitek rumahnya bertingkat dan atapnya dibuat dari ijuk kayu. Sepintas mengingatkan saya pada rumah Baduy yang pernah saya kunjungi beberapa tahun lalu. Saya menyaksikan langsung beberapa orang lengkap dengan pakaian khas daerah mereka menyulam alas sandal dan tas.

Dari sekitar 57 perkampungan yang ada di Folk Culture Village ini, perkampungan Tibet dan suku etnis Wei lah yang paling mengesankan. Di perkampungan suku Tibet ini diperlihatkan jika tradisi orang Tibet yang memutar jejeran bel sambil berdoa sebelum memulai aktivitas apapun. Baju dan tarian mereka pun unik. Rutinitas menari biasanya menampilkan kekompakan kibasan rok panjang saat berputar.


Tarian suku Tibet menampilkan rutinitas berbeda, yaitu kibasan lengan baju yang dibuat panjang. Selain itu, gerakan tarian mereka pun terbilang lebih dinamis karena banyak menampilkan gerakan melompat dan berguling di lantai. Desain interior klenteng (Lamasery) pun lebih berwarna-warni. Lagi-lagi jejeran bel di depan klenteng yang membedakan klenteng Tibet dengan klenteng lainnya.


Sedangkan di kampung Wei, suguhan tarian dari suku Tiashan juga tidak kalah unik. Menampilkan musik Uyghur lengkap dengan gendang dan senandung musik dari Arab dan kostum warna-warni dan detail sulaman yang mengagumkan, sulit bagi saya untuk tidak menyukai tarian mereka.

Apalagi, wajah-wajah penari mereka yang terlihat agak “bule” karena letak daerah mereka yang dekat dengan Eropa Timur (Kazakhtan). Lucu melihat penabuh gendangnya yang berwajah Eropa tetapi postur tubuhnya tidak tinggi.

Suguhan menarik lain dari Folk Chinese Village ini adalah atraksi pacuan kuda yang menampilkan cerita sejarah salah satu dinasti Cina. Sayang, saya tidak bisa menangkap alur cerita dalam atraksi ini karena naratornya menggunakan bahasa Cina sepanjang pertunjukan. Namun, hal ini tidak terlalu mengganggu karena atraksi di pacuan kuda super luas itu sudah cukup mengagumkan.


Salah satunya adalah atraksi penunggang kuda berakrobatik di atas kuda yang berlari dengan kecepatan yang super kencang. Terlihat badan-badan penunggang kuda ini seringan bulu ayam. Entah itu penunggang perempuan, maupun laki-laki. Saya pun sempat terpikir kalau ilmu meringankan tubuh seperti di serial kungfu ketika saya tonton ketika masih kecil memang benar ada.

Atraksi-atraksi seperti ini tidak diputar setiap waktu. Itu sebabnya ada baiknya meminta peta taman dalam bahasa Inggris pada saat memasukki taman.

Menjelang malam, beberapa atraksi tidak bisa ditonton gratis. Ada biaya tambahan 20 yuan setiap atraksinya (parade pakaian Oriental & Tarian Naga dan Merak). Seperti juga taman hiburan lain, makanan dan minuman di sini cukup mahal. Untuk semangkuk mie, di kebanyakan kios makanan, dijual sekitar 20 yuan (Rp 30 ribu).


Terus terang, setelah menyaksikan tarian dari perkampungan Wei, tenaga saya sudah habis. Padahal, saya baru menjelejah setengah dari taman. Sementara hari sudah menjelang sore. Akhirnya, saya pun memutuskan mengeliling setengah taman yang tidak bisa saya jelajahi dengan menggunakan jasa kereta keliling dengan pengunjung lain. Ini tentunya tidak gratis. Satu orang dikenakan biaya 25 yuan.

Setelah mengeliling taman mini Tiongkok ini dengan kereta, saya agak bernapas lega karena taman ini tidak secantik Folk Culture Village. Entah kenapa saya merasa geli melihat Tembok Cina dalam ukuran mini.


Terus terang, ini sangat menghilangkan kemegahan tembok itu sendiri. Begitu juga, lapangan Tianmen atau Istana Terlarang yang menjadi andalan turis jika berkunjung ke Beijing. Namun, bukan berarti taman ini tidak cantik. Dengan berbagai bangunan mungil sebagai penghias, taman ini memang satu taman asri yang super luas.

Taman seluas ini tidak mungkin saya temui di Jakarta.

Kiat Menghindari Kehilangan Bagasi

Oleh Hairun Fahrudin

Anda menunggu sekian lama di depan ban berjalan di bandara, tapi tas dan koper Anda tidak juga muncul. Padahal, para penumpang lain sudah mengambil barang bawaan mereka masing-masing. Siapa yang tidak panik bila mengalami kejadian seperti ini?

Lama menunggu? Jangan-jangan tas Anda tak sampai dengan selamat. Foto: Digital Vision

Kasus kehilangan bagasi penumpang pesawat cukup sering terjadi. Menurut survei yang dilakukan sebuah lembaga di Amerika Serikat, 1 dari 150 penumpang menemui masalah dengan bagasinya, entah itu hilang atau tidak terangkut dalam pesawat yang semestinya.

Meskipun belum ada survei serupa di Indonesia, temuan ini memberi peringatan bahwa masalah ini tak boleh dianggap sepele. Berikut ini beberapa saran untuk menghindari kehilangan bagasi:

Tidak membawa bagasi

Cara paling gampang menghindari kehilangan bagasi adalah tidak membawa bagasi sama sekali. Tapi tentunya Anda tidak bisa membawa semua barang seenaknya ke dalam kabin pesawat. Khususnya maskapai berbiaya murah, mereka menerapkan aturan yang sangat ketat mengenai berat barang bawaan. Biasanya maksimal 7 kg.

Karena itu, terapkan prinsip berkemas ringkas dan bawa barang yang diperlukan saja. Kalau terpaksa membawa banyak barang, hindari memasukkan semua koper atau tas ke dalam bagasi. Apa jadinya kalau bagasi hilang dan Anda tidak membawa apa-apa ke dalam kabin? Pastikan barang-barang penting dan beberapa helai pakaian dibawa bersama Anda. Ini untuk jaga-jaga kalau bagasi Anda bermasalah.

Lakukan check-in awal

Karena malas mengantre, banyak orang memilih check-in beberapa menit sebelum loket ditutup. Asumsi mereka, buat apa buru-buru, toh kita bisa berjalan cepat-cepat ke tempat parkir pesawat dalam waktu kurang dari 10 menit. Tapi tahukah Anda, kebiasaan ini bisa membuat Anda kehilangan bagasi.

Anda bisa saja berjalan tergesa-gesa ke pesawat, tapi bagasi Anda tidak. Proses yang harus ditempuh barang bagasi lebih panjang dan rumit ketimbang manusia. Setiap hari, petugas bandara harus mengurus ribuan bagasi penumpang. Kalau Anda telat check-in, bisa dipastikan akan mengganggu mekanisme kerja dan kemungkinan bagasi Anda bisa hilang.

Karena alasan keamanan, seringkali pula petugas bandara harus membongkar bagasi penumpang. Bayangkan kalau kalau waktu keberangkatan begitu mepet, bisa jadi bagasi Anda tak sempat naik ke pesawat.

Bubuhkan identitas diri

Saya punya pengalaman menarik ketika menumpang pesawat Singapore Airlines. Saat check-in semua penumpang diminta menulis nama, alamat, nomor penerbangan, nomor telepon dan lokasi tujuan di sebuah stiker yang kemudian ditempel di tas atau koper. Sayangnya tidak semua maskapai menerapkan cara tersebut, padahal itu bisa mengurangi resiko kehilangan bagasi.

Kasus kehilangan bagasi sering terjadi karena petugas salah memberi label rute atau labelnya rusak saat bagasi dibawa. Nah, kalau ada identitas pemilik pada koper atau tas tersebut, petugas akan lebih mudah mengidentifikasinya lalu mengirimnya pada penerbangan yang benar. Kalau maskapai yang Anda tumpangi tidak mewajibkan penulisan identitas, coba buat sendiri stiker tersebut atau tuliskan data diri Anda pada bagian yang mudah terlihat.

Pilih penerbangan langsung

Kasus kehilangan bagasi lebih sering terjadi pada penerbangan transit. Saat transit, bagasi kita harus berpindah pesawat dan ini membawa kerumitan tersendiri. Maskapai yang kurang profesional seringkali tidak memiliki mekanisme yang ketat untuk mengatur bagasi penumpang yang transit. Tak mengherankan kalau kasus kehilangan bagasi menjadi lebih tinggi.

Potret semua barang bawaan

Sebelum berangkat ke bandara, biasakan memotret semua barang bawaan Anda dengan kamera telepon genggam atau perangkat lainnya yang praktis. Petugas akan lebih mudah mengidentifikasi bagasi Anda setelah ditunjukkan foto tersebut. Foto itu juga akan berfungsi sebagai bukti kepemilikan kalau Anda mendapat masalah dengan bagasi.

Kunjungi juga blog Hairun Fahrudin di easybackpacking.blogspot.com.

[Tips Travelling] Nyaman dengan Anggaran di Perjalanan

Oleh Sigit Adinugroho

Awal tahun ini, saya mendapatkan email dari teman yang isinya kira-kira menjelaskan, dia tidak begitu nyaman dengan konsep super irit backpacking. Dia bilang, dia lebih senang membayar sesuatu “sewajarnya”, dalam arti lebih mengutamakan batas bawah kenyamanan.

Sederhananya seperti ini: Jika seseorang baru merasa nyaman bila tinggal di hostel, maka dia harus membayar untuk itu tanpa memaksa diri untuk menginap di stasiun atau bandara, misalnya. Begitu pula bila dia lebih suka dan merasa nyaman bepergian dengan kereta api (meski ongkosnya lebih tinggi dari maskapai penerbangan murah).

Menghemat pun mesti realistis. Foto: Digital Vision

Semuanya sewajarnya, agar kita dapat menikmatinya. Saya setuju.

Berbekal konsep tersebut, saya ingin berbagi beberapa tips soal menata prioritas anggaran perjalanan agar kegiatan ini dapat kita nikmati dengan maksimal.

Buat anggaran per hari dan kompensasikan

Dengan anggaran perjalanan yang ada, kita bisa membaginya menjadi per hari. Misalnya, untuk perjalanan tujuh hari ke Singapura kita butuh S$ 50 tiap hari, jadi total S$ 350. Ingat, ini hanya uang saku, tidak termasuk akomodasi, misalnya. Jika hari ini kita sudah menghabiskan S $55, maka hari berikutnya kita hanya bisa menghabiskan S$ 45. Soal akomodasi juga sama. Tidak perlu selalu tidur di hostel selama durasi perjalanan. Mungkin, enam hari pertama tidur di hostel murah, lalu satu hari terakhir di hotel yang agak lebih nyaman.

Prioritaskan anggaran untuk transportasi udara

Transportasi udara bisa jadi menjadi moda yang paling penting dalam perjalanan lintas negara saat ini. Sangat penting, karena menyangkut keamanan dan kenyamanan perjalanan. Tanpa jadwal yang pasti, maka jadwal kita yang lain terombang-ambing. Belum lagi jika ada masalah teknis. Jangan hanya tergoda dengan biaya murah, apalagi untuk penerbangan panjang. Menabunglah lebih lama agar bisa membeli tiket Jakarta-London dengan maskapai kepercayaan walaupun lebih mahal. Yang penting, kita sampai di tujuan dengan nyaman dan tepat waktu.

Gunakan akomodasi alternatif

Hari ini, ada akomodasi alternatif lain dengan harga yang kurang lebih sama dengan hotel (atau bahkan gratis!). Cobalah Airbnb atau Couchsurfing. Di sana Anda bisa menemukan pemilik properti yang bersedia menyewakan atau menyediakan tempatnya secara gratis bagi pejalan.

Utamakan waktu

Jangan sampai dengan tujuan menghemat uang, kita jadi tak hemat waktu, dan perjalanan tak bisa dinikmati dengan maksimal. Jika memang harus mengejar jam buka suatu tempat dengan taksi, pergilah dengan taksi, kalau tidak rencanakan lebih baik lagi jauh-jauh hari. Beli tourist pass (tiket terusan untuk wisatawan) atau jenis tiket terusan lain untuk atraksi lokal, agar menghemat pengeluaran eceran.

Teruskan hidup sehat dan aman

Walaupun sedang dalam perjalanan dan anggaran harus ditekan sekuat-kuatnya, jangan pelit untuk menjaga kesehatan jiwa dan raga sendiri. Jangan selalu makan ramen atau mi instan sepanjang tujuh hari perjalanan, tapi belilah sayuran dan buah, makan bergizi dan minum susu atau suplemen. Investasikan uang anda di tas dan sepatu yang nyaman serta tahan lama, karena itulah aset yang paling penting. Jangan ragu untuk ke dokter jika memang sakit. Terkait dengan ini juga, asuransi perjalanan menjadi penting.

Sigit Adinugroho mengisi blog perjalanannya, www.ranselkecil.com.

Mengatasi Bau Kaki Saat Jalan-jalan

Oleh Trinity

Masalah kecil seperti bau kaki bisa sangat mengganggu acara jalan-jalan. Selain menimbulkan rasa malu dan bahkan minder, masalah ini dampaknya makin parah saat Anda harus berbagi ruangan dengan pejalan lain saat di hostel — atau saat memasuki tempat suci.

Daripada bikin malu, perhatikan kiat mengatasi bau kaki berikut:

Kebersihan
Faktor utama yang menimbulkan bau kaki adalah kebersihan telapak kaki yang kurang terjaga. Tidak seperti tangan yang sering dibersihkan, kebanyakan orang tidak terlalu rajin membersihkan kaki mengingat letaknya di bawah dan tidak banyak terekspos.

Selain itu, biasanya kaki dibersihkan hanya sambil lalu ketika mandi atau berwudhu dan baru dibersihkan secara khusus saat kelihatan sangat kotor. Maka untuk menjaga kebersihannya, usahakan selalu mengenakan alas kaki dan tingkatkan frekuensi membersihkan kaki dengan sabun.

Tetap kering
Selain kebersihan, yang penting untuk selalu diperhatikan adalah menjaga telapak kaki agar selalu kering. Repotnya, tinggal di negara tropis membuat kita mudah berkeringat dan keringat mengakibatkan telapak kaki menjadi lembap. Kondisi lembap yang terus-menerus dapat menimbulkan masalah yang lebih parah dari sekedar bau, yaitu kaki jadi berjamur.

Bila Anda senang mengenakan sepatu tertutup apalagi berkaus kaki, sesekali buka sepatu dan kaus kaki, biarkan kaki "bernapas" alias diangin-anginkan. Jika Anda termasuk orang yang berkeringat banyak, kaus kaki wajib sering diganti dan kalau perlu sehari beberapa kali. Dapat juga menghindari pemakaian alas kaki yang tertutup.

Alas kaki
Sebagian alas kaki dirancang sedemikian rupa sehingga sirkulasi udara di dalamnya terjaga dengan baik untuk mengurangi kemungkinan timbulnya bau kaki. Namun kebanyakan alas kaki tidak secanggih itu, bahkan umumnya cenderung membuat kaki berkeringat karena terbuat dari bahan yang berpori-pori rapat dan tidak ada sistem sirkulasi udara.

Oleh karena itu, sebisa mungkin pilihlah alas kaki yang tidak terlalu pengap saat dipakai. Penggunaan alas kaki pun harus sesuai, maksudnya kalau alas kaki Anda tidak terbuat dari material yang tahan air, ya jangan sampai basah. Jika sangat terpaksa harus berbasah-basahan, segera keringkan dan sebisa mungkin tidak dipakai lagi sebelum kering benar.

Penghilang bau
Saat ini di pasaran tersedia beberapa produk yang berfungsi mengatasi bau kaki. Ada yang berbentuk cairan dalam botol semprot, ada juga yang berbentuk bubuk. Jika Anda mengalami kesulitan mendapatkan produk tersebut, bisa diganti dengan bedak tabur yang berfungsi mengurangi kelembapan. Caranya, balur telapak kaki Anda dengan bedak juga taburkan ke alas kaki yang akan dikenakan. Ulangi lagi hal ini setelah beberapa lama, ketika kaki mulai terasa lembap.

Perawatan kaki
Perawatan paling standar adalah menggunting dan membersihkan kuku secara teratur. Akan lebih baik lagi jika Anda merawat kaki lebih intensif secara teratur dengan merendamnya di air hangat, dibersihkan dengan sabun kemudian kulit mati diangkat dari telapak kaki. Bila perawatan teratur terlalu merepotkan, setidaknya rendamlah di air hangat saat kaki terasa penat. Ketika sedang jalan-jalan dan sulit menemukan wadah untuk merendam kaki, Anda dapat mencuci kaki dengan air hangat sambil memijatnya.

Ke dokter
Kalau segala upaya di atas sudah Anda lakukan tetapi masalah bau kaki belum hilang juga, saatnya Anda menemui dokter untuk mencari solusi. Bisa jadi penyebabnya lebih dari sekedar kaki lembap atau berjamur, tetapi penyakit tertentu yang efek sampingnya menimbulkan bau tak sedap di kaki.


http://id.omg.yahoo.com/blogs/stylefactor/mengatasi-bau-kaki-saat-jalan-jalan-083312044.html

10 Wisata Arsitektur GRATIS di AS

TIDAK perlu bayar mahal, jika ada tempat wisata yang gratis di AS. Mungkin Anda sudah kenal Patung Liberty yang menjadi salah satu ikon Amerika Serikat di New York. Tapi di negara yang sama, juga ada tempat lainnya seperti yang kami kutip dari nationalgeographic.com.


Quote:
1. Openhousenewyork, New York

Spoiler for Openhousenewyork:


Setiap tahun atau di akhir pekan bulan Oktober, Openhousenewyork (OHNY) selalu ramai pengunjung.
Ini adalah karya arsitektur terbesar yang dipakai untuk pagelaran desain di Amerika. Tur, pertunjukan, dan lokakarya disuguhkan secara gratis.

Quote:
2. Museum Sejarah dan Koleksi New Orleans

Spoiler for Museum Sejarah dan Koleksi New Orleans:


Sebelum menjelajahi museum, Anda akan mendapat panduan gratis dari kompatibel iPod atau lainnya.
Ini dilakukan untuk memudahkan Anda mencari letak dan sejarah koleksi-koleksi di dalamnya. Museum Sejarah dan Koleksi terletak di New Orleans, Louisiana.

Quote:
3. Pemandu wisata gratis di San Francisco City

Spoiler for Pemandu wisata gratis di San Francisco City:


Jika Anda berkunjung ke San Francisco City, ada sekelompok relawan yang memberikan layanan tur gratis mengelilingi kota.
Mulai dari Victoria San Francisco, Jembatan Golden Gate, Pasific Heights Mansions hingga Rising Steel.

Quote:
4. Chicago Architecture Foundation

Spoiler for Chicago Architecture Foundation :


Di Chicago, Illinois juga ada tempat pameran yang menjelaskan banyak program mengenai tata kota seperti Model Kota Chicago dan Lingkungan Go Green secara gratis.
Setidaknya tempat ini sangat berguna bagi orang-orang yang peduli terhadap lingkungan.

Quote:
5. Bagian luar Gateway Arch

Spoiler for Gateway Arch:


Tempat gratis lainnya ada di St Louis, Missouri.
Adalah Gateway Arch yang menjadi salah satu landmark arsitektur terkenal di Amerika.
Di luarnya terdapat lengkungan baja stainless yang cukup unik dan untuk area dalam dikenakan biaya.

Quote:
6. Architecture Month

Spoiler for Architecture Month:


Nikmati wisata gratis lainnya ke Chinatown (wilayah Pecinan) dan gedung-gedung terkenal Honolulu, Hawai setiap bulan April.
Aneka arsitektur, film dan tur ke perusahaan desain arsitektur lokal mudah Anda dapatkan tanpa biaya.

Quote:
7. Institut Salk Ilmu Biologi

Spoiler for Institut Salk:


Jika Anda suka dengan ilmu biologi, berkunjunglah ke Institut Salk yang terletak di La Jolla, California.
Di sini Anda bisa banyak tahu tentang Jonas Salk yang menemukan vaksin polio. Untuk kunjungan, lakukan secara online.

Quote:
8. Landmark Center dan Rice Park

Spoiler for Landmark Center dan Rice Park:


Di St Paul, Minnesota terdapat landmark center yang menjadi salah satu ikon tertua di atas Midwest.
Tempat ini menawarkan wisata arsitektur gratis yang cukup luas sampai ke area Rice Park.

Quote:
9. Art Deco

Spoiler for Art Deco:


Pergi ke Art Deco berarti Anda sudah cinta dengan Miami.
Art Deco cukup ramai selama Art Deco Weekend yang berlangsung pada Januari setiap tahunnya.
Ada banyak arsitektur menarik di dalamnya sesuai rute tur yang tertera pada panduan.

Quote:
10. Common Boston

Spoiler for Boston Society of Architects:


Di bulan Juni, terdapat festival gratis Boston Society of Architects yang menawarkan berbagai pilihan arsitektur dan desain di seluruh kota Boston, Massachusetts.
Cukup seru bukan ?

SUMBER 1
SUMBER 2

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=11591204

Jangan beli 3 hal ini Jika Anda berkunjung ke Jepang

Kita tahu bahwa Jepang memang terkenal sebagai negara dengan biaya hidup yang tinggi. Tapi tampaknya beberapa hal sengaja dijual kelewat mahal disana. Berikut adalah 3 hal yang dianggap terlalu mahal oleh para turis asing yang sedang berkunjung ke Jepang...

Quote:

1. Makan di Restoran

Meskipun ada banyak restoran menawarkan harga yang wajar karena krisis ekonomi, banyak turis mengatakan bahwa makan di restoran Jepang kelewat mahal. Keluhan utamanya adalah bahwa porsi yang dihidangkan terlalu kecil, sehingga harga totalnya akan lebih mahal bagi mereka yang biasa makan banyak.

Quote:

2. Buah Melon

Disini, buah melon (dari kota Yubari) pernah terjual dengan harga 2,5 juta yen atau sekitar Rp. 250 juta. Hampir semua turis asing terkejut bukan main ketika melihat sepasang buah melon yang dijual dengan harga antara 10.000 sampai 30.000 yen ataus etara dengan 1 hingga 3 juta rupiah.

Ternyata orang Jepang menganggap bahwa buah melon adalah buah eksklusif yang sangat cocok untuk diberikan sebagai hadiah kepada atasan, klien besar atau orang tua.

Quote:

3. Tiket Bioskop

Mau nonton film di Jepang? Sebagai turis, sebaiknya gak usah. Harga rata-rata tiket bioskop di Amerika Serikat adalah $7,95 (sekitar Rp. 70.000). Di Indonesia, tiket bioskop dijual antara Rp. 35.000 sampai Rp. 50.000. Di Jepang, kita harus membayar minimal 1.800 yen atau sekitar Rp. 180.000 untuk sekali nonton.


Quote:
Yup, itu adalah 3 hal yang menurut para turis kelewat mahal di Jepang. Sebenarnya ada banyak harga barang di Jepang yang dijual kelewat mahal. Apalagi yang melon itu...

sumber

10 Aplikasi Travel yg Bisa Membantu Perjalanan Anda

Quote:
Bagi Anda yang mempunyai hobi berjalan-jalan keliling dalam dan luar negeri pastinya ingin mempunyai panduan yang memudahkan Anda untuk menjelajahi kota atau negara . Apalagi jika Anda sedang berada di sebuah kota yang sebelumnya tidak pernah Anda kunjungi sama sekali ditambah Anda kurang mengerti dengan bahasa lokal penduduk setempat.

Quote:
Untuk zaman modern seperti sekarang ini, sepertinya Anda tidak perlu takut lagi tersesat ataupun kebingungan bila sedang berada di kota atua negara lain. Hanya dengan mengandalkan handphone, masalah Anda akan terselesaikan dengan mudah.
Quote:
Berikut beberapa Travel Apps yang dapat Anda andalkan bila sedang travelling :

1. Google Maps


Google Maps adalah sebuah jasa peta globe virtual gratis dan online disediakan oleh Google dapat ditemukan di ‘maps.google.com’. Ia menawarkan peta yang dapat diseret dan gambar satelit untuk seluruh dunia dan baru-baru ini, Bulan, dan juga menawarkan perencana rute dan pencari letak bisnis di U.S., Kanada, Jepang, Hong Kong, Cina, UK, Irlandia (hanya pusat kota) dan beberapa bagian Eropa.

2. TripIt

Ada banyak program manajemen perjalanan (Travel Management) yang membantu Anda mendapat info seperti angka-angka konfirmasi penerbangan, konfirmasi hotel, dsb. TripIt adalah aplikasi yang cocok untuk masalah ini, karena TripIt sangat baik dalam menguraikan email konfirmasi yang Anda dapatkan dari hotel maupun pesawat (airlines). TripIt tersedia di Android, Blackberry, dan iPhone.

3. TripCase

TripCase akan memberikan info ke Anda secara terus menerus mengenai penerbangan yang ditunda dan akan mengusulkan penerbangan alternatif jika Anda ketinggalan pesawat. Bisa dibilang, TripCase dapat digunakan untuk mengimpor lebih dari info penerbangan kedalam TripCase. TripCase tersedia di Blackberry, Windows Mobile, dan iPhone.

4. Kayak

Ada banyak sekali aplikasi ‘travel-booking’ , tapi Kayak bisa dikatakan sebagai salah satu applikasi yang paling sederhana , mudah, dan cukup lengkap. Aplikasi ini berguna untuk mencari penerbangan, hotel, dan penyewaan mobil. Aplikasi Kayak tersedia di Android, Blackberry, dan iPhone.

5. Yelp

Yelp akan memberikan informasi rekomendasi dan review mengenai restoran-restoran terkenal, tempat Perbelanjaan, Nightlife, Hiburan, dan beberapa layanan khusus di Amerika Serikat. Aplikasi Yelp hanya dapat dipakai di Blackberry dan iPhone, tapi handphone lain bisa mengaksesnya di m.yelp.com.

6. WeatherBug

Aplikasi ini akan membantu Anda untuk mendapatkan informasi cuaca dan ramalan cuaca di area Anda.

7. SitOrSquat

SitOrSquat adalah solusi yang sangat tepat bagi Anda yang ingin dimudahkan dalam mencari toilet umum terdekat dari lokasi Anda sedang berada. Aplikasi ini dapat Anda gunakan di Blacberry dan iPhone.

8. JiWire Wi-Fi Finder

Jangan pernah takut lagi untuk menemukan koneksi internet Wi-Fi . Wi-Fi finder adalah aplikasi terbaik untuk menemukan hotspot berbayar maupun gratis di lebih 144 negara.

9. Priceline Hotel Negotiator

Aplikasi ini membantu Anda dalam memesan kamar hotel dengan harga murah. Hanya terdapat di iPhone.

10. Google SMS

Aplikasi terakhir yang dapat Anda gunakan lewat akun Gmail Anda pada saat bepergian. Kemungkinan SMS gagal terkirim sangat kecil bila menggunakan Google SMS. Saat ini operator yang dapat dikirimkan SMS lewat aplikasi ini hanya Indosat dan Telkomsel.

Itu adalah 10 aplikasi gratis terbaik jika Anda sedang travelling. Jadi jangan khawatir lagi bila Anda berencana melakukan perjalanan ke luar kota maupun luar negeri.
http://www.mytour-review.blogspot.co...s-terbaik.html

7 Karir Terbaik Bagi Travellers

Quote:
Bagi yang mempunyai hobi travelling, pastinya sangat bingung dalam memilih karier atau pekerjaan. Disatu sisi kita harus mencari pengalaman dan uang di dalam dunia kerja, tapi di sisi lain hobi jalan-jalan kita otomatis akan terganggu dan bahkan terhenti.

Sebenarnya, ada banyak pekerjaan di luar sana yang membolehkan kita untuk berjalan-jalan atau bepergian, meskipun saat itu kita sedang dalam tugas bekerja. Bahkan, perjalanan kita tersebut dibiayai oleh perusahaan.
Yang kita tahu saat ini, pekerjaan yang bisa sambil jalan-jalan contohnya adalah pilot, tour guide, dan karyawan kapal pesiar. Tapi jangan anggap mereka bisa menikmati perjalanan mereka, seperti yang kita kira selama ini. Menurut pengalaman orang yang bekerja di kapal pesiar, mereka harus bekerja 7 hari tiap minggunya dengan sedikit sekali waktu istirahat, itupun bisa di dapat kalau kapal sedang berlabuh di pelabuhan.

Lalu kira-kira, karir apa yang cocok bagi kita yang hobinya jalan-jalan? Berikut beberapa list karir yang cocok bagi kaum traveller dan bisa dapat dipertimbangkan

Spoiler for 1:


Guru Bahasa Inggris

Ada banyak sekali kesempatan untuk mengajar bahasa inggris, karena hampir di seluruh dunia, bahasa Inggris menjadi bahasa wajib yang harus dikuasai oleh penduduk setelah bahasa lokal masing-masing. Memang pada pekerjaan ini, kita tidak selalu bisa berjalan-jalan secara konstan, tapi di lain waktu kita akan harus menghabiskan 1 tahun atau lebih di tempat-tempat tertentu, dan kemudian kita bisa pindah ke tempat lain dengan pekerjaan yang sama.


Spoiler for 2:


Penulis

Beberapa majalah sering mencari penulis yang khusus untuk menulis dunia travelling, entah itu untuk menjadi karyawan tetap atau sebatas freelance. Dan ini adalah kesempatan yang sangat bagus, karena tentunya kita akan selalu ditugaskan untuk mencari informasi mengenai tempat-tempat wisata di dalam maupun luar negeri. Makin banyak lokasi yang kita kunjungi, makin banyak juga pengalaman jalan-jalan kita.



Spoiler for 3:


Fotografer

Dalam beberapa kesempatan, penulis travel pasti akan ditemani oleh seorang fotografer. Fotografer akan dituntuk untuk mengabadikan banyak objek-objek dan momen terbaik yang nantinya akan dipublikasikan. Sama seperti sang penulis, seorang fotografer juga dapat dipastikan akan sering berjalan-jalan sampai ke luar negeri.


Spoiler for 4:


Militer

Bagi kita yang ingin terjun di dunia militer, harus melihat dunia ketika sedang mengabdi pada komitmen kita sebagai seorang militer. Tentu suatu saat kita harus menetap di suatu lokasi dengan waktu yang cukup lama, khusunya bila sedang ada perang. Tapi itu semua sebanding dengan pengalaman travelling kita yang tentunya akan banyak didapat di setiap lokasi tempat kita ditugaskan.


Spoiler for 5:


Entertainer/Performer

Jika kita mempunyai keahlian khusus sebagai penghibur, ada banyak sekali kesempatan untuk mengunjungi tiap negara, yaitu pada saat ada panggilan menghibur dari negara-negara lain. Jenis hiburan disini bisa dari musik, drama, komedi, seni, maupun olahraga.


Spoiler for 6:


Perawat Lepas

Dibandingkan menjadi perawat rumah sakit yang kerjanya hanya di rumah sakit tempatnya bekerja, menjadi perawat lepas sangat menyenangkan. Sewaktu-waktu kita akan ditugaskan ke lokasi yang dibutuhkan, dan lalu akan pindah lokasi lagi setelah itu, tergantung kebutuhan.



Spoiler for 7:


Sales

Posisi sales di beberapa industri pasti banyak sekali membutuhkan perjalanan. Kebanyakan perusahaan memberikan fasilitas kendaraan maupun penginapan untuk para karyawan sales yang sedang ditugaskan.
Semoga bermanfaat buat agan2 traveller. Jangan takut untuk kehilangan hobinya gan walau harus bekerja. Cari nafkah wajib hukumnya lho gan, lumayan juga buat nambah2 modal travelling


Spoiler for sumber:
www.mytour-review.blogspot.com
 

Archives