Oleh Sigit Adinugroho
Awal tahun ini, saya mendapatkan email dari teman yang isinya kira-kira menjelaskan, dia tidak begitu nyaman dengan konsep super irit backpacking. Dia bilang, dia lebih senang membayar sesuatu “sewajarnya”, dalam arti lebih mengutamakan batas bawah kenyamanan.
Sederhananya seperti ini: Jika seseorang baru merasa nyaman bila tinggal di hostel, maka dia harus membayar untuk itu tanpa memaksa diri untuk menginap di stasiun atau bandara, misalnya. Begitu pula bila dia lebih suka dan merasa nyaman bepergian dengan kereta api (meski ongkosnya lebih tinggi dari maskapai penerbangan murah).
Menghemat pun mesti realistis. Foto: Digital Vision
Semuanya sewajarnya, agar kita dapat menikmatinya. Saya setuju.
Berbekal konsep tersebut, saya ingin berbagi beberapa tips soal menata prioritas anggaran perjalanan agar kegiatan ini dapat kita nikmati dengan maksimal.
Buat anggaran per hari dan kompensasikan
Dengan anggaran perjalanan yang ada, kita bisa membaginya menjadi per hari. Misalnya, untuk perjalanan tujuh hari ke Singapura kita butuh S$ 50 tiap hari, jadi total S$ 350. Ingat, ini hanya uang saku, tidak termasuk akomodasi, misalnya. Jika hari ini kita sudah menghabiskan S $55, maka hari berikutnya kita hanya bisa menghabiskan S$ 45. Soal akomodasi juga sama. Tidak perlu selalu tidur di hostel selama durasi perjalanan. Mungkin, enam hari pertama tidur di hostel murah, lalu satu hari terakhir di hotel yang agak lebih nyaman.Prioritaskan anggaran untuk transportasi udara
Transportasi udara bisa jadi menjadi moda yang paling penting dalam perjalanan lintas negara saat ini. Sangat penting, karena menyangkut keamanan dan kenyamanan perjalanan. Tanpa jadwal yang pasti, maka jadwal kita yang lain terombang-ambing. Belum lagi jika ada masalah teknis. Jangan hanya tergoda dengan biaya murah, apalagi untuk penerbangan panjang. Menabunglah lebih lama agar bisa membeli tiket Jakarta-London dengan maskapai kepercayaan walaupun lebih mahal. Yang penting, kita sampai di tujuan dengan nyaman dan tepat waktu.Gunakan akomodasi alternatif
Hari ini, ada akomodasi alternatif lain dengan harga yang kurang lebih sama dengan hotel (atau bahkan gratis!). Cobalah Airbnb atau Couchsurfing. Di sana Anda bisa menemukan pemilik properti yang bersedia menyewakan atau menyediakan tempatnya secara gratis bagi pejalan.Utamakan waktu
Jangan sampai dengan tujuan menghemat uang, kita jadi tak hemat waktu, dan perjalanan tak bisa dinikmati dengan maksimal. Jika memang harus mengejar jam buka suatu tempat dengan taksi, pergilah dengan taksi, kalau tidak rencanakan lebih baik lagi jauh-jauh hari. Beli tourist pass (tiket terusan untuk wisatawan) atau jenis tiket terusan lain untuk atraksi lokal, agar menghemat pengeluaran eceran.Teruskan hidup sehat dan aman
Walaupun sedang dalam perjalanan dan anggaran harus ditekan sekuat-kuatnya, jangan pelit untuk menjaga kesehatan jiwa dan raga sendiri. Jangan selalu makan ramen atau mi instan sepanjang tujuh hari perjalanan, tapi belilah sayuran dan buah, makan bergizi dan minum susu atau suplemen. Investasikan uang anda di tas dan sepatu yang nyaman serta tahan lama, karena itulah aset yang paling penting. Jangan ragu untuk ke dokter jika memang sakit. Terkait dengan ini juga, asuransi perjalanan menjadi penting.Sigit Adinugroho mengisi blog perjalanannya, www.ranselkecil.com.