“Masa lalu adalah sejarah, hari ini adalah hadiah, dan masa depan adalah misteri”. Kutipan ini populer dari film anak-anak “Kungfu Panda”.
Ungkapan tersebut menarik, karena masa depan sesungguhnya memang sebuah misteri. Manusia berlomba meraih yang diinginkan, tanpa ada yang ingin masa depannya suram.
Dan sebenarnya, investasi bisa menjadi jawaban.
Asuransi, reksadana, tanah, dan emas adalah hal yang paling umum untuk dipilih oleh investor pemula yang tidak ingin berhadapan terlalu keras dengan risiko. Ini perilaku lazim, apalagi di tengah situasi ekonomi tak menentu seperti sekarang.
Namun, akan lebih baik seandainya sebelum investasi, lebih dulu mengenali ekspektasi atau harapan. Apa yang ditargetkan? Atau, untuk apa investasi itu? Kendati investasi baik, tapi kalau tidak tepat sasaran, bisa-bisa yang muncul adalah kekecewaan.
Asuransi
Jika ada yang membandingkan antara asuransi dan investasi pada instrumen lain seperti emas, hampir bisa dipastikan asuransi kalah jauh dalam menggaet keuntungan.
Sekadar contoh, asuransi pendidikan bagi anak. Banyak orang tidak memperhitungkan inflasi terhadap biaya pendidikan, sehingga ketika asuransinya jatuh tempo, ternyata klaimnya tidak mencukupi untuk membayar. Terpaksa mengeluarkan dana lebih yang diambil dari pos anggaran lainnya.
Lantas apakah pilihan untuk melakukan asuransi pendidikan salah? Tentu tidak. Hanya tidak tepat jika asuransi diperlakukan sebagai investasi.
Asuransi lebih tepat dipandang sebagai proteksi, karena manfaat asuransi baru terasa apabila hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Sebagai contoh ketika kita mengikuti asuransi pendidikan bagi anak dengan masa jatuh tempo 60 bulan atau 5 tahun dengan total klaim sebesar Rp 12 juta. Kemudian pada bulan ketiga, mohon maaf, kita meninggal dunia.
Dalam kondisi seperti itu, anak kita tetap memperoleh biaya pendidikan Rp 12 juta meski premi baru dibayar tiga kali. Karena sebagai proteksi, yang pertama harus diperhitungkan adalah kemudahan proses pencairannya, bukan mendahulukan perhitungan investasinya.
Jadi kata kuncinya, asuransi itu proteksi terhadap risiko.
Reksadana
Merupakan produk investasi bagi investor dengan modal “terbatas” sehingga tidak langsung berinvestasi di pasar modal, misalnya.
Reksadana dapat menjadi jawaban bagi yang ingin ikut menikmati sensasi naik-turunnya harga saham. Berapa untung yang akan diperoleh? Itu antara lain ditentukan oleh seberapa cermat manajer investasi di perusahaan penerbit reksadana dalam memutarkan uang di pasar efek. Karena itu, menjadi cermat sangat penting saat memilih produk reksadana – termasuk perusahaan manajer investasinya.
Tanah
Lahan menjadi pilihan investasi yang relatif aman dari gejolak perekonomian. Hanya saja aset yang satu ini tidak terlalu likuid, sehingga sulit diandalkan apabila ada kebutuhan mendesak. Besarnya keuntungan dari berinvestasi tanah juga bervariasi, tergantung prospek pembangunan pada lokasi tanah yang dimilki. Di sinilah informasi rencana pembangunan menjadi sangat dominan mempengaruhi keuntungan investasi. Properti bisa masuk dalam wilayah investasi ini.
Emas
Investasi emas memang sempat meledak pada tahun 2011, sehingga berbagai investasi terkait emas bermunculan serta menjadi produk bisnis di banyak perbankan. Hal ini direspons oleh Bank Indonesia karena memang memiliki resistensi terhadap perekonomian ke depan.
Meskipun secara jangka panjang tren harga emas meningkat, tetapi dalam jangka pendek cukup berfluktuasi. Karena itu, banyak investor termasuk di antaranya BI, “memahami” emas sebagai lindung nilai kurs. Ketika ada potensi tekanan kuat terhadap nilai tukar, maka perlu ada cadangan emas agar nilai aset tetap terjaga.
Demikianlah gambaran singkat karakteristik pilihan investasi, agar Anda dapat menyesuaikan dengan harapan yang diinginkan ke depan.
Dalam konteks ini, filosofi Kungfu Panda yang mengatakan “kemarin adalah sejarah” menjadi kurang tepat. Gunakanlah prinsip para ahli statistik: kemarin atau masa lalu adalah alat untuk memprediksi masa depan. Sehingga masa depan tak lagi terlalu menjadi misteri.
Selamat berinvestasi. Masa depan kita dan keluarga adalah buah dari pilihan hari ini.
Herry Gunawan adalah mantan wartawan dan konsultan, kini sebagai penulis dan pendiri situs inspiratif: http://plasadana.com