REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -— Empat spesies baru kepiting air tawar, berwarna ungu terang, baru-baru ini ditemukan di Filipina. Penemuan Insulamon tersebut menambah ragam biologi baru di Filipina. Menurut satu tim peneliti yang dipimpin oleh Hendrik Freitag, dari Museum Zoologi Senckenberg, Jerman, menemukan beberapa spesies baru, termasuk kepiting tersebut.
Freitag dan tim menemukan beberapa krustasea kecil di sungai di daerah terpencil di kepulauan Palawan. Hewan tersebut adalah hewan semi akuatik yang bersembunyi di liang di tepi sungai. “Mereka biasanya ditemukan di bawah batu-batu dan akar,” kata laporan dalam makalah di edisi terbaru Buletin Zoologi Raffles yang diterbitkan National University of Singapore.
Freitag menambahkan, telur hewan-hewan tersebut menetas dan langsung menjadi kepiting remaja. Hewan-hewan tersebut juga biasa muncul di malam hari untuk mencari makan di bawah air.
Foto-foto kepiting dewasa yang diterbitkan di website Dresden dari museum Senckenberg, menggambarkan hewan-hewan tersebut dengan karapas atau kulit punggung kura-kura berwarna ungu, dan cakar, serta kaki berujung merah.
Para ilmuan pun mulai melakukan penyelidikan intensif terhadap kepiting air tawar yang sama di daerah tersebut pada akhir tahun 1980-an. Menurut laporan Freitag, ditemukan satu spesies baru, yakni Insulamon unicorn.
Lebih dalam lagi di lapangan, penelitian yang dipimpin Freitag menemukan empat spesies unik lainnya. “Berdasarkan penelitian terbaru, sebanyak lima spesies baru telah diakui. Empat di antaranya baru bagi ilmu pengetahuan,” kata Freitag seperti dilansir GMA News Online.
Jenis yang ditemukan dan terbesar adalah Insulamon magnum (53 milimeter - 41,8 milimeter). Kemudian Insulamon porculum (33,1 milimeter - 25,1 milimeter). Kedua spesies baru lainnya adalah Insulamon palawanenses dan Insulamon johannchristiani. Keempatnya sedikit berbeda dari yang pertama ditemukan. Mereka juga berbeda antara satu dengan lainnya, dari segi bentuk tubuh kerang, kaki, dan organ kelaminnya.