HO CHI MINH CITY, KOMPAS.com - Gelar juara Asian Continental Chess Championship yang diraih pecatur putri terbaik Indonesia Irene Kharisma Sukandar berarti juga sejarah baru tercipta.
Irene menjadi satu-satunya pecatur Indonesia yang berhasil juara di Asian Continental Chess Championship selama 11 kali penyelenggaraannya. Gelar juara bagi Irene juga berarti sejarah lainnya karena dia berhasil lolos ke Kejuaraan Dunia Catur Wanita tahun 2015 mendatang. Irene menjadi pecatur wanita pertama Indonesia yang bakal bermain di Kejuaraan Dunia Catur Wanita.
Wartawan Kompas Khaerudin dari Ho Chi Minh City melaporkan, Irene memastikan gelar juara setelah pada babak terakhir atau kesembilan Asian Continental Chess Championship yang digelar di Ho Chi Minh City, Vietnam, Minggu (13/5/2012) menang atas pecatur India Eesha Karavade. Pada saat yang sama, pesaing terdekat Irene yang juga pecatur India, Mary Ann Gomez justru kalah dari pecatur China, Tan Zhongyi.
Indonesia memang pernah memiliki juara pada ajang Kejuaraan Catur Asia, tahun 1996. Pecatur putri Upi D Tamin juara di ajang ini. Tapi ketika itu, Kejuaraan Catur Asia belum diikuti peserta dari negara kuat seperti China. Kekuatan catur Asia ketika itu yang turut dalam kejuaraan ini hanya India. Selain itu, Kejuaraan Catur Asia yang dijuarai Upi bukan merupakan ajang kualifikasi untuk Kejuaraan Dunia Catur Wanita.
Selama penyelenggaraan Asian Continental Chess Championship, prestasi terbaik Indonesia diraih Susanto Megaranto di kategori open standard chess. Ketika itu Susanto menempati peringkat kelima saat kejuaraan dilangsungkan di Cebu, Filipina tahun 2005 silam. Prestasi terbaik Irene di ajang ini, untuk kategori women standard chess juga hanya peringkat keempat Masshad, Iran tahun lalu.
"Gelar juara Irene ini memang sangat istimewa, ini baru pertama kalinya pecatur putri Indonesia juara di Asian Continental Chess Championship, sekaligus membuat dia lolos ke Kejuaraan Dunia Catur Wanita tahun 2015 mendatang. Irene menjadi pecatur wanita pertama dari Indonesia yang bisa tampil di Kejuaraan Dunia Catur Wanita," kata Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB Percasi Kristianus Liem.
Irene menjadi satu-satunya pecatur Indonesia yang berhasil juara di Asian Continental Chess Championship selama 11 kali penyelenggaraannya. Gelar juara bagi Irene juga berarti sejarah lainnya karena dia berhasil lolos ke Kejuaraan Dunia Catur Wanita tahun 2015 mendatang. Irene menjadi pecatur wanita pertama Indonesia yang bakal bermain di Kejuaraan Dunia Catur Wanita.
Wartawan Kompas Khaerudin dari Ho Chi Minh City melaporkan, Irene memastikan gelar juara setelah pada babak terakhir atau kesembilan Asian Continental Chess Championship yang digelar di Ho Chi Minh City, Vietnam, Minggu (13/5/2012) menang atas pecatur India Eesha Karavade. Pada saat yang sama, pesaing terdekat Irene yang juga pecatur India, Mary Ann Gomez justru kalah dari pecatur China, Tan Zhongyi.
Indonesia memang pernah memiliki juara pada ajang Kejuaraan Catur Asia, tahun 1996. Pecatur putri Upi D Tamin juara di ajang ini. Tapi ketika itu, Kejuaraan Catur Asia belum diikuti peserta dari negara kuat seperti China. Kekuatan catur Asia ketika itu yang turut dalam kejuaraan ini hanya India. Selain itu, Kejuaraan Catur Asia yang dijuarai Upi bukan merupakan ajang kualifikasi untuk Kejuaraan Dunia Catur Wanita.
Selama penyelenggaraan Asian Continental Chess Championship, prestasi terbaik Indonesia diraih Susanto Megaranto di kategori open standard chess. Ketika itu Susanto menempati peringkat kelima saat kejuaraan dilangsungkan di Cebu, Filipina tahun 2005 silam. Prestasi terbaik Irene di ajang ini, untuk kategori women standard chess juga hanya peringkat keempat Masshad, Iran tahun lalu.
"Gelar juara Irene ini memang sangat istimewa, ini baru pertama kalinya pecatur putri Indonesia juara di Asian Continental Chess Championship, sekaligus membuat dia lolos ke Kejuaraan Dunia Catur Wanita tahun 2015 mendatang. Irene menjadi pecatur wanita pertama dari Indonesia yang bisa tampil di Kejuaraan Dunia Catur Wanita," kata Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB Percasi Kristianus Liem.
SUMBER
Quote:
Kemenangan Irene Diikuti Medina dan Yemi
HO CHI MINH CITY, KOMPAS.com - Kemenangan pecatur putri terbaik Indonesia, Irene Kharisma Sukandar pada babak terakhir atau kesembilan Asian Continental Chess Championship yang digelar di Ho Chi Minh City, Vietnam, Minggu (13/5) diikuti oleh dua orang yuniornya, Medina Warda Aulia dan Yemi Jelsen.Medina yang baru berusia 14 tahun menang atas pecatur tuan rumah, Women Grand Master Hoang Thi Bao Tram, sementara Yemi menang atas pecatur asal Kirgyztan, Nuriza Otorbaeva.
Medina Warda Aulia, siswi SMP yang baru memenangi dua gelar di kejuaraan catur antarpelajar internasional di Singapura. Gelar master pun dikantonginya.
Bagi Medina, kemenangan ini juga terasa istimewa karena Hong Thi selain menyandang gelar Women Grand Master juga merupakan pernah menjuarai Asian Continental Chess Championship. Medina merupakan pecatur putri usia belia yang sedang diproyeksikan mendapatkan gelar Women Grand Master dalam tahun ini.
Hanya sayang, Medina yang ditargetkan meraih norma gelar di kejuaraan ini gagal mendapatkannya. Sepanjang kejuaraan Medina sebenarnya menghadapi enam pecatur bergelar internasional, di antaranya dua pecatur bergelar Women International Master, tiga pecatur bergelar Women Grand Master dan satu bergelar International Master. Sementara dibutuhkan tujuh pecatur yang menyandang gelar internasional untuk bisa memenuhi kualifikasi mendapatkan norma Women Grand Master.
Yemi Jelsen
Hasil lainnya di babak kesembilan, pecatur putri Chelsie Monica Sihita hanya mampu meraih hasil imbang dengan pecatur tuan rumah Pham Thi Thu Hoai. Hasil yang sama diraih oleh Dewi AA Citra yang juga bermain remis dengan pecatur Mongolia, Enkhtuul Altanulzii. Sedangkan Virda Rizka Aulia kalah dari pecatur Vietnam, Ton Nu Hong An.
SUMBER